Alasan terbesar yang menyebabkan orang tidak pernah maju adalah malu untuk berubah...

Rabu, 30 Januari 2013

Kabar Burung Lagi... hmmmm..

Hari ini, baru saja membuka halaman beranda facebookku, seperti biasa, ternyata ada kabar terbaru lagi tentang nasib beasiswa kami. Ya Rabb, kali ini lebih menyedihkan berita yang saya dengar dari seorang teman. Semuanya berawal dari status yang teman tulis di grup kami. Ditambah lagi status dari teman di Surabaya yang juga seprogram dengan aku. Semua status-status yang mereka tulis, rasanya berhubungan satu sama lain. Sepertinya kembali membahas tentang beasiswa ini. Ada apa? Ada kabar apa lagi? (semakin ingin cepat balik dan mendengar langsung dari bapak dosen Z yang terhormat tentang apa yang terjadi sebenarnya). Semoga hanya kabar burung saja.

Biar tidak penasaran, segera saja aku berkomentar di status itu. Tapi tak ada balasan. Kulanjutkan dengan mengirim sms ke teman yang menuliskan status tersebut di grup. Tak kunjung dibalas juga. Tak patah arang, aku bertanya ke teman yang lain, mungkin dia tahu sesuatu. Dia kan ada di Palembang, sapa tahu, sudah tahu masalahnya apa. Ternyata iya, dia tahu masalahnya apa. Kaget bukan kepalang mendengar berita itu. Memang belum pasti, tetapi kalau benar terjadi gimana nasib kami? Ya Rabb, apa itu keputusan akhir yang harus kami terima? Semoga tidak ya Rabb. Kami semua datang untuk belajar, bukan untuk tujuan yang lain. Tetapi kami juga butuh memenuhi kebutuhan harian kami. Kami punya hak atas itu ya Rabb...

Memang semuanya masih kabar burung. Belumlah benar-benar terjadi. Teman-teman di Palembang pun baru akan mencari tahu kejelasan informasi itu. Itu memang kemungkinan terburuk. Tapi sepertinya masih ada secercah harapan. Belum final ko. Semoga kami bisa segera mendapatkan apa yang menjadi hak kami. Tetapi kalau itu yang terjadi gimana? Belum lagi kabar kalau kami harus membuat tangguhan pembayaran buat semester depan. Gimana caranya? Semua proses serba ga jelas. Kami memang harus bertemu Pak Z agar semuanya jelas.

Sekarang yang harus aku pikirkan jika itu benar-benar terjadi adalah, gimana mendapatkan uang untuk menutupi semua biaya selama kami belajar? Apa tidak ada jalan keluar untuk kami? Ga! Pasti ada! Aku yakin, insya ALLAH. Itu hak kami, kami berhak mendapatkan hak kami. Yah, semoga bukan yang terburuk yang terjadi. Ya sudahlah, lebih baik menunggu kabar selanjutnya, dan keputusan yang akan dikeluarkan pengelola tentang nasib kami. Ya Rabb, lancarkanlah urusan kami, jadikanlah kami hambaMu yang lebih sabar lagi, dan senantiasa bersyukur dengan segala keadaan kami. Aku yakin ya Rabb, hak kami akan kembali ke kami. Kami punya Engkau ya Rabb... Kuatkanlah dan tuntunlah kami...

^_~

Senin, 28 Januari 2013

Alhamdulillah.. Sudah ada Tiket

Alhamdulillah, tiket sudah dipesan, tepat tanggal 10 nanti, insya ALLAH berangkat ke Palembang lagi buat melanjutkan semester dua. Ga kerasa liburan hampir sebulan sudah mau habis saja. Padahal rasanya baru saja balik ke Makassar tapi sudah harus kembali lagi ke Palembang. Semester dua, tiga, dan empat sudah menunggu.

Perjuangan harus kembali dilanjutkan, meski rasanya ini mungkin adalah tahun terberat yang mesti dilalui. Tapi tidak, dengan semua hal yang akan kembali membutuhkan kesabaran ekstra, bukan keluhan yang harus banyak dilakukan. Tetap bersabar dan bersyukur dengan segala kondisi ini. Mungkin memang berat, tetapi bukankah ini akan menjadi cara ALLAH untuk menjadikanku dengan teman-teman yang juga sama-sama berjuang untuk menjadi lebih baik dan lebih hebat? Yah, seperti itulah bentuk kasih sayang ALLAH untuk kami. Bukankah dibalik satu kesulitan selalu ada dua kemudahan? Percayalah, ALLAH selalu ada untuk ummy.

Sedih juga setiap harus menyusahkan orang tua. Saat ini aku memang kuliah dengan beasiswa. Tetapi nyatanya, sampai bulan ke 8, beasiswa itu tak kunjung turun juga. Masih harus bersabar lagi (kata pengelola). Kalau mau diceritakan panjang lebar di sini, rasanya terlalu panjang dan bukan saatnya lagi. Capek dan tentunya akan membuat berderai lagi air mata ini. Saat ini, rasanya terlalu banyak saya menyusahkan orang tua, terutama masalah keuangan. PAdahal, harapan aku, dengan beasiswa ini, paling tidak biaya dari orang tua bisa sedikit membantu, tapi ternyata belum. Sudah saatnya untuk berusaha berjuang sendiri saat ini. Semoga bisa secepatnya dapat pekerjaan sambilan di palembang nanti. Sebenarnya sudah ada yang menawari ngajar, tetapi itu juga belum fix. Semoga jadi deh, atau mendapatkan yang lebih baik. Insya ALLAH...

Harus berjuang lebih gila di tahun ini... Ummy pasti bisa!!! Chayo!!


Selasa, 22 Januari 2013

Menjual Diri

Sepintas membaca judul ini bikin orang yang membacanya akan sedikit ke mana-mana pikirannya. Nih orang mau jual diri? Ga salah? Eits! Jangan salah sangka dulu dong. Ini berawal saat saya membaca sebuah tulisan di blog Mas EryWijaya tentang kiat menjual diri untuk mendapatkan beasiswa terutama yang berminat melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Tulisan ini memberikan beberapa tips hal apa saja yang harus kita persiapkan agar nanti bisa menjadi salah satu peraih beasiswa yang kita inginkan.

hmm.. kembali berbicara mengenai beasiswa nih.. Yah, memang mimpi ini masih ingin sekali saya wujudkan. Apalagi kemarin, saat seleksi beasiswa ke Belanda, saya gagal di tahap akhir. Kegagalan kemarin tidak mematahkan semangatku untuk mencoba kembali. Saya memang masih harus berbenah banyak dan mempersiapkan diri lebih baik lagi. Sambil menyelesaikan kuliah yang tinggal setahun lagi, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. Terutama soal bahasa nih. Bahasa itu soal kebiasaan. So, kalau tidak dibiasakan kembali, bisa-bisa dalam setahun bisa lupa lagi.

Benar kata Mas Ery, sebelum menjual diri, kita harus meningkatkan kualitas dulu. Apa yang mau dijual kalau tidak ada kualitas yang akan kita tawarkan? Yup, kuncinya tetap berusaha menjadi lebih baik, sehingga saat waktunya datang, bisa mencoba kembali menawarkan diri. Ga boleh menyerah. Masih ada dalam list mimpi kan? Ok yuk berusaha lagi.. Hehehe..
^_~

Selasa, 01 Januari 2013

Tahun Baru



Tak terasa sudah memasuki tahun 2013. Rasanya belum lama berada di tahun 2012, sekarang sudah berganti tahun lagi. Tadi saja menuliskan tanggal hari ini, masih saja dengan tahun 2012 di akhirnya. Yahhh.. maklumlah baru hari pertama di tahun baru ini. besok-besok juga akan terbiasa.. hehe..

Hm.. flashback sedikit ke belakang.. rasanya banyak hal yang telah terjadi dan terkenang indah di tahun lalu. Kuliah, sahabat, percintaan (masa?), semuanya terangkai indah menjadi sebuah memori yang tak kan terlupakan. Banyak juga kesedihan, kekecewaan yang sekiranya di tahun-tahun mendatang bisa terbayar dan tergantikan dengan banyak senyum lebar dari mereka yang care dan sayang sama Ummy. Yah, mulai dari awal hingga penghujung tahun lalu, semuanya memang serasa begitu singkat. Sedikit ada penyesalan juga ketika sebuah mimpi besar belum mampu aku wujudkan. Sedih rasanya. Tapi buat apa berlama-lama bersedih dan kecewa. Di satu sisi, inilah pasti pilihan terbaik yang ALLAH berikan, sementara di sisi lain, saya memang masih merasa belum layak dan pantas untuk mendapatkan kesempatan itu. Masih banyak hal yang belum saya miliki. Masih banyak hal yang belum membuat saya pantas ada di posisi sama dengan teman-teman saya yang berhasil mendapatkan kesempatan itu. Yah, belum saatnya. 

Jumat, 30 November 2012

Rindu Pulang

Hari ini sudah sekitar empat bulan saya di Palembang. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Rutinitas kursus dan kuliah yang sudah berlangsung empat bulan ini membuat waktu berlalu begitu cepat. Berarti sudah selama itu yah, saya tidak melihat wajah dua orang yang sangat saya cintai, yaitu kedua orang tua. Ingin rasanya perkuliahan semester ini segera berakhir. Sudah kebayang suasana rumah yang memang tidak ada duanya. Meski rumah sederhana, tetapi kehangatan keluarga yang membuat suasana itu tidak akan pernah sama dengan susana di rumah manapun. Itu buat saya lohhh...

Jadwal kuliah memang masih mengharuskan saya untuk tetap berada di Palembang hingga Januari (mungkin). Tanggung jawab perkuliahan masih mesti dilaksanakan dulu, baru boleh pulang. Jenuh, sudah pasti. Tetapi mau bagaimana lagi. Yah.. jalani saja dengan penuh semangat, toh ini juga buat masa depan. Kalau bisa fokus kan, berarti kuliah ini bisa sesegera mungkin diselesaikan.

Ingin rasanya segera merasakan pelukan hangat mereka. Senda gurau mereka. Kangen dengan ceramah-ceramah yang kadang memekikkan telinga juga, tetapi penuh makna sebenarnya. Kangen dengan celotehan adik-adikku, dengan pertengkaran kecil yang selalu meramaikan rumah. Kangen suasana makan bersama di atas tikar plastik. Kangen masak bersama di dapur ataupun di kebun samping rumah... huuuu.. kangen dengan semua hal di sana.

Bersabar tetap menjadi pilihan saat ini. Waktu itu pasti akan tiba. Saatnya tuk fokus dulu dengan kuliah. Setelah itu pulang dan kembali menikmati semua bentuk kebersamaan yang sudah empat bulan tidak saya rasakan.

Selasa, 27 November 2012

hmmmm... Disemangatin lagi

Seharian kemarin merupakan hari yang cukup melelahkan. Bukan lelah fisik, tapi lelah hati. Memang tidak ada kejadian yang begitu spesial yang terjadi. Hanya ada sebuah keteledoran yang terjadi yang membuat pikiran ini kembali kalut dibuatnya. How to solve it? I really want to meet my mom and dad, and hug them.. bingung bercampur sedih memang.

Tetapi ada hal yang membuat ku kembali tersenyum lebar hingga semangat ini kembali akhirnya membara untuk tetap melanjutkan perjuangan yang memang belum maksimal kemarin. Seorang saudara tiba-tiba meneleponku dan menanyakan kabar. yah, memang sudah cukup lama tak berbicara atau sekedar berkirim sms dengan beliau. Berapa lama yah? Hampir empat bulan lamanya. Di tengah pembicaraan kami yang cukup panjang tadi malam sembari menunggu dosen struktur aljabar yang tak kunjung datang, tibalah pada pertanyaan yang sama dengan yang telah sahabat bahkan saudara yang lain tanyakan kepada saya. "Bagaimana pengumuman ke Belandanya?" Pertanyaan yang sama yang memang mesti saya jawab lagi dan jelaskan kembali kronologinya.

Senin, 01 Oktober 2012

Hampakah Ini?

Hampa tak berarti..
Lemah hati menafsirkan segala prasangka yang tak pasti
Bimbang menjelma merasuki sukma yang tak bertepi
Haruskah segala tanya itu terjawab?
Haruskah segala kebimbangan itu berganti pasti?

Terkadang hati lelah menunggu harap menjadi nyata
Ingin rasanya berlari ke harap yang lain..
Namun adakah harap yang pasti?
Bukankah dia tak pernah pasti?

Lalu, sampai kapankah menunggu yang pasti?
Adakah pertanda dia telah mendekat menjadi nyata?
Hampakah harap itu?
Adakah harap yang jauh dari kehampaan?