Alasan terbesar yang menyebabkan orang tidak pernah maju adalah malu untuk berubah...

Selasa, 24 Juli 2012

1 week

Sudah seminggu rupanya saya stay di Palembang. Tak terasa sama sekali. Meskipun memang masih cukup sulit untuk beradaptasi dengan segala kondisi baru di sini, tapi yah semuanya memang mesti dijalani sekitar dua tahun ke depan. Sedikit demi sedikit beberapa kebutuhan hidup di sini sudah mulai terpenuhi. Dengan teman sekosan kemarin, saya sudah membeli beberapa barang kebutuhan pokok kami di sini, terutama untuk mengisi daerah tengah alias perut. Sepertinya memutuskan untuk lebih sering masak sendiri masih menjadi pilihan terbaik di sini. Mengingat harga makanan di Palembang ternyata cukup mahal dibandingkan dengan di Makassar. Lumayan hemat dan murah meriah jika masak sendiri. Kebetulan juga selera masakan orang di sini yang serba pedas dan bersantan kurang berkenan dengan lidahku yang lebih sering mencicipi masakan yang tidak bersantan. Sebenarnya saya bukan pemilih makanan sih, bisa makan apa saja, tapi kalau tiap makan diisi dengan makanan yang terus bersantan rasanya eneg juga. Yah, sekali-kali boleh lah..

Tapi alhamdulillah segala kondisi yang kami jalani selama seminggu belakangan ini banyak mengajarkan arti menerima dan mensyukuri segala nikmat ALLAH. Untung masih bisa makan gitu kan.. Apalagi sekarang kan bulan Ramadhan. Semoga perjuangan dobel ini, bisa berbuah manis nantinya. Seminggu di tanah Palembang, jujur saya agak banyak mengeluh dengan kondisi yang benar-benar berbeda dengan di Makassar. Kadang menyesal juga, Ya Rabb, seharusnya sifat mengeluh ini diganti dengan segala bentuk kesyukuran karena ternyata lagi-lagi nikmat itu tak pernah berhenti datangnya meski dalam keadaan paling sulit pun juga.Sulit memang sulit, berat memang berat, apalagi ini puasa pertama jauh dari orang tua, mungkin juga nanti akan menjadi lebaran pertama saya jauh dari orang tua. Tetapi lagi-lagi, mensyukuri keadaan ini, itulah yang terbaik yang mesti saya lakukan. Bukankah saat apapun yang datang pada kita diterima dengan penuh rasa syukur, makan ALLAH akan memudahkan langkah kita dan menggantinya dengan nikmat yang lebih banyak?? Hmmmm... namanya juga manusia tempatnya segala keluh kesah..

Oh iya, seminggu di Palembang, ternyata hari ini adalah hari pertama pelatihan IELTS dilaksanakan. Wahhh... deg degan juga, apalagi hari ini akan ada pre test. Sejak semalam saya sama sekali belum mempersiapkan apa-apa. semalam itu mikirnya mau coba-coba lah kemampuan dasar saya dulu. kira-kira akan dapat berapa yah skornya? Pastinya belum TUJUH sesuai terget saya. Tapi ga papalah, berapa pun hasilnya nanti, semoga itu bisa jadi pijakan pertama dan pelecut terbaik agar nanti setelah sepuluh pekan, hasilnya akan maksimal dan sesuai harapan, TUJUH!!! Aamiin..

Hari-hari ke depan memang pastinya akan semakin sulit. Perjuangan akan semakin berat. Puasa sambil pelatihan, di situlah beratnya. Tapi balik lagi, tetap mensyukuri saat ALLAH membawa saya pada tahap ini. Tahap yang insya ALLAH akan menjadikan saya jauh lebih baik lagi. Karena bukankah saat kita ingin menjadi lebih baik maka rintangan pun akan semakin sulit nantinya. Yah, tetap istiqomah, sabar, dan ikhlas menjalaninya. Saya yakin ada sesuatu yang indah yang ALLAH telah persiapkan untuk saya di depan. Saya mau meraihnya.. Semangat terus lah... Semua yang berat dan sulit di awal, akan berbuah manis di kemudian hari. Chayo Amhie!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar