Alasan terbesar yang menyebabkan orang tidak pernah maju adalah malu untuk berubah...

Selasa, 27 November 2012

hmmmm... Disemangatin lagi

Seharian kemarin merupakan hari yang cukup melelahkan. Bukan lelah fisik, tapi lelah hati. Memang tidak ada kejadian yang begitu spesial yang terjadi. Hanya ada sebuah keteledoran yang terjadi yang membuat pikiran ini kembali kalut dibuatnya. How to solve it? I really want to meet my mom and dad, and hug them.. bingung bercampur sedih memang.

Tetapi ada hal yang membuat ku kembali tersenyum lebar hingga semangat ini kembali akhirnya membara untuk tetap melanjutkan perjuangan yang memang belum maksimal kemarin. Seorang saudara tiba-tiba meneleponku dan menanyakan kabar. yah, memang sudah cukup lama tak berbicara atau sekedar berkirim sms dengan beliau. Berapa lama yah? Hampir empat bulan lamanya. Di tengah pembicaraan kami yang cukup panjang tadi malam sembari menunggu dosen struktur aljabar yang tak kunjung datang, tibalah pada pertanyaan yang sama dengan yang telah sahabat bahkan saudara yang lain tanyakan kepada saya. "Bagaimana pengumuman ke Belandanya?" Pertanyaan yang sama yang memang mesti saya jawab lagi dan jelaskan kembali kronologinya.



Seperti biasa, jawaban yang sama kembali saya lontarkan ke beliau. Susunan kata dan rangkaian kalimat yang kembali menggambarkan perjalanan yang telah saya lewati kemarin. Tak terasa air mata ini kembali menetes setiap ingat akan hal itu. Bukan perasaan tidak ikhlas atau tidak menerima semua hasil yang telah diputuskan kemarin. Tetapi tetes air mata ini kembali mengingatkanku pada kekecawaan yang memang masih sedikit membekas. Kecewa bukan karena hasilnya, tetapi kecewa dengan diri sendiri yang tidak bisa memberi kabar gembira kepada mereka. Sudahlah, kalau kembali dilanjutkan, nanti kesannya tidak bersyukur atas apa yang ALLAH gariskan kepada saya.

Tetapi pembicaraan semalam dengan beliau itu membuatku kembali bersemangat. Tidak ada nada kecewa memang yang terdengar dari beliau. Tetapi kalimat-kalimat semangat yang keluar tiada henti untuk sekedar mengembalikan sisa-sisa semangatku. "Ada yang lebih baik yang menunggumu" Itu salah satu kalimat yang masih tetap saya ingat. Sedikit pula kalimat candaan yang terlontar dari beliau. "Mungkin bapak itu belum bisa jauh dari kamu, tidak bisa jauh dari anak perempuannya" Demikian candaan itu. Kalau dipikir-pikir, mungkin juga kali yah.. Bapak saya kan memang susah jauh dari anak-anaknya. Hehehe... Tak tahu berapa banyak kalimat motivasi yang diberikannya. Sungguh menyadarkanku kembali kalau memang saya belum boleh berhenti berjuang. Kan masih punya mimpi, dan itu harus tetap diperjuangkan. Jangan hanya sekedar mimpi.

Wahh.. motivasi-motivasi itu memang datang tiada hentinya kepada saya belakangan ini. Dari orang tua, sahabat, teman, hingga guru dan dosen. Mereka insya ALLAH mengerti bahwa ini memang tidak mudah, butuh kerja ekstra lagi. Tapi benar-benar bersyukur bisa berada diantara orang-orang yang penuh semangat seperti mereka. Ada mereka yang tidak akan pergi di saat saya ada dalam posisi terburuk sekalipun. Semoga suatu saat bisa melihat senyum indah mereka saat saya bisa meraih kembali impian itu.

Insya ALLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar